Connect with us

Ekonomi & Bisnis

DPC GRIB Jaya Kabgor Bersama Mahasiswa dan Petani Tolak Investasi Wood Pellet di Boliyohuto

Published

on

DPC GRIB Jaya Kabgor, Bersama Mahasiswa. (Foto: Istimewa)

SAMUDRANEWS.ID – Gelombang penolakan terhadap rencana investasi industri wood pellet oleh PT Gorontalo Citra Lestari dan PT Gorontalo Panel Lestari semakin meluas. Sejumlah kelompok masyarakat dari berbagai elemen termasuk DPC Grib Jaya Kabupaten Gorontalo, Aliansi Mahasiswa Kabupaten Gorontalo, LSM lingkungan, serta komunitas petani Kecamatan Boliyohuto dan wilayah sekitarnya secara tegas menyatakan penolakan terhadap proyek tersebut. Mereka menilai rencana itu akan membawa dampak ekologis serius dan mengancam kelestarian lahan pertanian produktif di Gorontalo.

Dalam pernyataan sikap bersama yang dirilis pada Senin (21/10), kelompok penolak menyebutkan bahwa pembukaan lahan berskala besar untuk bahan baku wood pellet berpotensi mengubah fungsi lahan pertanian yang selama ini menjadi penopang utama ketahanan pangan daerah.

“Wilayah Boliyohuto adalah salah satu sentra pertanian penting di Kabupaten Gorontalo. Kalau hutan dan lahan produktif dialihfungsikan untuk industri, dampaknya tidak hanya pada petani, tapi juga ketahanan pangan daerah,” ujar Ketua DPC GRIB Jaya Kabupaten Gorontalo, Ais Rahmola.

Sementara itu, perwakilan dari Aliansi Mahasiswa, Andi Taufik, menilai investasi jenis ini tidak dapat dibenarkan karena berpotensi memperparah kerusakan lingkungan dan menimbulkan konflik agraria.

“Kami menolak investasi yang merusak alam dan menyingkirkan masyarakat dari tanahnya sendiri. Pemerintah harus berpihak pada rakyat, bukan pada kepentingan korporasi,” tegasnya.

Dari sisi aktivis lingkungan, Reflin Liputo dari LPGO meminta Pemerintah Kabupaten Gorontalo melakukan kajian mendalam sebelum memberikan izin investasi.

“Dampak ekologis dari investasi seperti ini tidak bisa dianggap sepele karena akan menghilangkan fungsi ekologis dan itu sulit untuk dipulihkan kembali butuh waktu puluhan tahun,” ujarnya.

Masyarakat Boliyohuto Cs menegaskan bahwa daerah mereka selama ini menjadi tulang punggung sektor pertanian di Kabupaten Gorontalo, dengan hasil utama berupa jagung, padi, dan tanaman hortikultura. Mereka khawatir, jika proyek wood pellet terus dipaksakan, lahan produktif akan menurun, pendapatan petani berkurang, dan ekonomi desa terganggu.

Aksi protes ini, menurut para penggerak, bukan semata penolakan, melainkan panggilan untuk melindungi masa depan daerah. Mereka mendesak pemerintah daerah agar meninjau ulang izin prinsip investasi tersebut dan mengutamakan pembangunan berkelanjutan yang berpihak kepada masyarakat lokal serta menjaga kelestarian lingkungan, bukan hanya mengejar investasi yang berpotensi merusak alam.

Sebelumnya, Bupati Gorontalo Sofyan Puhi diketahui telah menerima kunjungan pimpinan PT Gorontalo Citra Lestari dan PT Gorontalo Panel Lestari, dua perusahaan yang bergerak di industri wood pellet berbasis bahan baku ramah lingkungan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending